Depok, Asatu Online – Wali Kota Depok Supian Suri menegaskan arah pembangunan kota harus sejalan dengan semangat kemerdekaan. Hal itu ia sampaikan saat memimpin upacara HUT ke-80 RI di Depok Open Space (DOS) Balai Kota Depok, Minggu (17/8/2025).
“Bagi kita, kemerdekaan bukan sekadar bebas dari penjajahan. Tapi juga harus bebas dari kemiskinan, ketertinggalan, dan kesenjangan,” tegas Supian di hadapan peserta upacara.
Ia menegaskan visi Bersama Depok Maju menjadi kompas pembangunan kota. Fokusnya, kata dia, ada pada penguatan SDM, infrastruktur berkelanjutan, ekonomi kreatif berbasis teknologi, serta pelayanan publik yang cepat dan transparan.
“Tidak ada pembangunan yang berhasil tanpa kebersamaan. Kemajuan harus jadi hak semua warga, bukan hanya segelintir,” ujarnya sambil memperkenalkan tagline baru Pemkot: Depok Sama-Sama.
Supian menyoroti program 100 Hari Kerja yang sudah berjalan sejak Februari 2025. Program itu meliputi layanan kesehatan gratis di puskesmas, Gerakan Toilet Layak di sekolah, PBB gratis untuk NJOP di bawah Rp100 juta, serta gerakan UMKM Jualan Sama-Sama.
Menurutnya, langkah-langkah awal itu menjadi bukti nyata keberpihakan Pemkot terhadap masyarakat kecil. “Pembangunan bukan jargon. Masyarakat harus bisa langsung merasakannya,” katanya.
Sejumlah capaian kemudian ikut menguatkan. Depok meraih opini WTP ke-14 dari BPK, peringkat I Penilaian Pembangunan Daerah kategori kota se-Jawa Barat, hingga rekor MURI untuk pengumpulan minyak jelantah terbanyak.
Tak berhenti di situ, penghargaan juga datang dari sektor pendidikan, olahraga, seni, kesehatan, hingga tata kelola BUMD. “Prestasi ini adalah hasil kerja bareng. Tanpa kolaborasi, Depok tidak akan bisa mencapai ini semua,” tutur Supian.
Indikator makro kota pun ikut membaik. Data terbaru mencatat angka kemiskinan Depok turun jadi 2,36 persen, tingkat pengangguran 5,9 persen, pertumbuhan ekonomi stabil 5,45 persen, dan IPM tembus 81,2 poin, masuk kategori sangat tinggi.
Supian menegaskan, pencapaian ini tak boleh membuat Pemkot cepat puas. Ia mendorong semua pihak tetap bekerja sama untuk mendorong pemerataan pembangunan.
“Kolaborasi lintas sektor sangat penting. Baik dengan pemerintah provinsi dan pusat, dunia usaha, perguruan tinggi, hingga komunitas masyarakat,” kata Supian.
Ia menutup pidatonya dengan ajakan untuk menjadikan momentum kemerdekaan sebagai energi baru bagi seluruh elemen masyarakat Depok.
“Mari jadikan HUT RI ke-80 ini titik tolak memperkuat persatuan. Kesejahteraan harus merata, dirasakan seluruh warga Depok tanpa terkecuali,” pungkasnya. (*)