Pantai Lhoknga Aceh (Foto ; Marwan asatuonline)
Aceh, Asatu Online – Setiap tahun, Pantai Lhoknga di Aceh menjadi tempat yang menyimpan misteri, dengan insiden tragis korban tenggelam saat berenang di laut sekitarnya. Korbannya seringkali adalah wisatawan dari luar kota yang datang untuk menikmati liburan bersama keluarga dan anak-anak mereka.
Terletak di Kabupaten Aceh Besar, Kecamatan Lhoknga, lokasi pantai ini memiliki jarak tempuh sekitar 14,8 KM atau sekitar 24 menit perjalanan dengan mobil melalui jalur Cut Nyak Dhien dan jalan Banda Aceh-Calang/Jl. Lintas Barat Sumatra/Jalan Melaboh Banda Aceh.
Sejumlah penyebab insiden tenggelamnya para pengunjung ketika mandi di Pantai Lhoknga telah menjadi perhatian. Saat kami berbicara dengan petugas Tim “SAR Penolong Pantai Lhoknga” dengan inisial MSM, kami terkejut saat mengetahui bahwa setidaknya terdapat empat kejadian tenggelam dalam setahun. Dia, seorang tukang parkir di dekat warung makan, memperoleh perintah untuk membantu menjaga pantai di sekitar area parkir.
Keterangan serupa kami dapatkan dari seorang pengelola pondok bernama Ibu YT, yang menceritakan kisah lebih mengerikan terkait insiden-insiden tersebut. Dia mengungkapkan adanya kepercayaan akan keberadaan entitas gaib di tempat tersebut yang disebut “Balueium Bedeie”. Konon, entitas ini jarang melepaskan mereka yang sudah terpegang saat berada di dalam air, meskipun airnya dangkal. Kisah ini sangat dipercayai oleh masyarakat Aceh.
Kejadian tragis yang menimpa warga Aceh Pidie pada 26/9/2022 di Pantai Lhoknga merupakan salah satu dari banyak insiden yang telah terjadi. Namun, masih banyak wisatawan luar kota yang kurang terinformasi akan bahaya di pantai ini.
Pemerintah setempat melalui Dinas Pariwisata telah memberikan larangan mandi di lokasi tersebut. Namun, insiden-insiden tragis ini tetap terjadi, terutama pada anak-anak yang tidak menyadari risiko. Keselamatan mereka menjadi perhatian utama.
Dengan kondisi sarana dan prasarana yang kurang memadai, seperti pemantauan pantai oleh seorang tukang parkir, kekhawatiran atas keamanan pengunjung, terutama anak-anak, semakin besar. Kehadiran petugas “SAR Penolong Pantai Lhoknga” masih belum cukup untuk memastikan keselamatan di tempat tersebut.
Kesimpulannya, penting bagi wisatawan, terutama yang membawa anak-anak, untuk memilih tempat yang aman meskipun mungkin tidak seindah Pantai Lhoknga. Keselamatan mereka harus menjadi prioritas utama.
Penulis: Marwan