Caption : Foto bersama Tim Kesehatan Rutan Kelas IIB Mentok Kabupaten Bangka Barat
Mentok, Asatu Online – Rutan Kelas IIB Mentok, Kabupaten Bangka Barat tidak hanya memberikan pembinaan dan pelayanan, tetapi juga menyediakan layanan kesehatan kepada Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) pada Rabu (29/11/2023).
Layanan kesehatan ini merupakan tindak lanjut dari surat Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Nomor: Pas 6-PK.06.07-710 dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI), yang berlaku dari Juli hingga Desember 2023.
Kolaborasi ini bertujuan untuk menjalankan program deteksi aktif kasus Tuberkulosis (TBC) dengan melakukan penapisan gejala dan pemeriksaan rontgen dada bagi Warga Binaan di Rutan Negara Kelas IIB Mentok.
Sebanyak 17 orang dari Vendor Tirta Medical Center Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang dipimpin langsung oleh dr. Alosius, melakukan pemeriksaan. Selain Kemenkes dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Barat, Kanwil Babel dan Puskesmas juga turut hadir.
Kolaborasi antara dr. Aloysius dari Kemenkes, Ervan Efendi, dan Rusmanto dari pihak Rutan Kelas IIB Mentok berjalan dengan lancar. Dari 179 orang yang diperiksa, pihak RSUD Sejiran Setason Mentok akan melakukan tindak lanjut.
Sementara itu, Kabubdit Pelayanan Tahanan Kesehatan Perawatan dan Rehabilitasi Kanwil Kemenkumham Babel, Tomy Boyke, menyatakan bahwa ada 374 Lapas dan Rutan di Indonesia yang melakukan pemeriksaan serupa seperti Rutan Kelas IIB Mentok.
“Terdapat 33 Kantor Wilayah Hukum dan HAM Se-Indonesia yang mengawasi 374 Lapas, Rutan, dan LPKA, termasuk Rutan Mentok, telah melakukan pemeriksaan untuk penemuan kasus TBC,” ujar Tomy.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Bangka Belitung, Drs. Harun Sulianto, melalui Kepala Rutan Negara Kelas IIB Mentok, Achmad Adrian, SH, menyatakan bahwa pemeriksaan sudah dilakukan dan hasilnya akan ditunggu selama 3 hari kerja dari RSUD Sejiran Setason.
“Kami telah melakukan pemeriksaan dan masih menunggu hasil dari pihak RSUD Sejiran Setason. Semoga hasilnya negatif. Jika ada yang positif, kami akan menempatkan yang bersangkutan di tempat khusus,” tutupnya. (red)