DPP Gema MA Anugerahkan Penghargaan Kepada Pendiri Mathla’ul Anwar

  • Bagikan

Ketua Umum Generasi Muda Mathla’ul Anwar (Gema MA) Ahmad Nawawi (kiri) menyerahkan Penghargaan kepada salah satu tokoh Mathla’ul Anwar KH Ahmad Sadeli Karim (tengah), disaksikan Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar KH Embay Mulya Syarief (kanan) pada Rakernas Gema MA di Tangerang Banten 18 Maret 2023 (Foto: Istimewa)

Tangerang, Asatu Online– Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda Mathla’ul Anwar (DPP Gema MA) menganugerahkan penghargaan kepada sebelas tokoh pendiri dan pejuang Mathla’ul Anwar yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan Ormas yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial tersebut.

“Generasi muda Mathla’ul Anwar jangan lupa sejarah. Penganugerahan penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Gema MA kepada para tokoh pendiri dan pejuang Mathla’ul Anwar yang perjalanan hidupnya didedikasikan untuk berkhidmat bagi kemajuan pendidikan umat,” kata Ketua Umum Gema MA Ahmad Nawawi di Tangerang Banten, Senin (20/3/2023).

Nawawi mengemukakan keterangan tersebut dalam perbincangan dengan wartawan terkait adanya penganugerahan penghargaan kepada sebelas tokoh pendiri dan pejuang Mathla’ul Anwar pada Rakernas I Gema MA Tahun 2023 akhir pekan lalu di Tangerang Banten.

Ia menjelaskan, tokoh yang mendapatkan penghargaan dimaksud adalah KH Tubagus Mohammad Sholeh bin KH Tubagus Mohammad Yusuf, KH Entol Muhammad Yasin bin KH Entol Muhammad Darwis, dan KH Mas Abdurahman bin KH Mas Djamal Al-Djanakawi.

Tokoh lainnya yaitu KH Tubagus Abdul Mu’ti bin KH Tubagus Ismail, KH E Boerhani, KH E Muslim bin KH Mas Abdurrahman, KH Uwes Abubakar bin Sudir, KH Nafsirin Hadi, Drs HM Irsjad Djuwaeli MM bin H Halimi, dan KH Ahmad Sadeli Karim Lc.

Disebutkan, Mathla’ul Anwar didirikan oleh Ulama KH Mas Abdurahman bersama rekannya KH E Mohammad Yasin dan KH Tb Mohammad Sholeh serta dibantu oleh sejumlah ulama dan tokoh masyarakat di daerah Menes Pandeglang Banten pada 10 Ramadhan 1334 Hijriah atau 10 Juli 1916.

Mathla’ul Anwar didirikan berselang empat tahun setelah berdirinya Muhammadiyah serta sepuluh tahun lebih awal dibanding NU. Muhammadiyah dirikan pada 18 Nopember 1912 di Kauman Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan dan NU pada 31 Januari 1926 di Surabaya Jawa Timur oleh KH Hasyim Asy’ari.

Kini dalam usianya yang mencapai lebih dari satu abad Mathla’ul Anwar telah memiliki pengurus wilayah di hampir semua provinsi, puluhan perguruan, dan ribuan madrasah di seluruh Indonesia, bahkan telah memiliki perguruan tinggi, yakni Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) di Pandeglang Banten.

Mewakili salah satu Ahli Waris penerima penghargaan, KH Tb Masykur Junaedi yang juga cucu dari KH Entol Muhammad Yasin bin KH Entol Muhammad Darwis menyampaikan terimakasih atas penghargaan yang diberikan kepada kakeknya.

“Kami terharu dan menyampaikan terimakasih atas inisiatif Gema MA yang memberikan penghargaaan kepada orangtua kami. Ini adalah pertama kalinya ada pemberian penghargaan, dan saya ibaratkan seperti mengangkat kayu yang tenggelam. Ini memunculkan kembali semangat dan rasa bangga serta rasa memiliki kami terhadap Mathla’ul Anwar,” ujar Masykur.

Hadir dan memberikan sambutan pada Pembukaan Rakernas Gema MA 2023, yaitu Kapolri yang diwakili Dirsosbud Baintelkam Polri Brigjend Pol Arif Rahman Hakim yang sekaligus membuka acara; Menteri Perdagangan Dr Zulkifli Hasan yang hadir secara virtual, Pj Gubernur Banten Dr Al Muktabar, dan Ketua Umum PB Mathla’ul Anwar KH Embay Mulya Syarief.

Kapolri melalui Dirsosbud Baintelkam Polri dalam sambutannya mengajak seluruh keluarga besar Gema MA untuk terus mengambil peran aktif menjaga kondusifitas di masyarakat, utamanya dalam menyambut tahun politik.

“Kami mengajak keluarga besar Generasi Muda Mathla’ul Anwar mengambil peran aktif dan menjadi garda terdepan menjaga kondusifitas di masyarakat, apalagi saat ini kita memasuki tahun politik. Pengalaman Pemilu 2019, di mana polarisasi dukungan politik sudah mengarah kepada perpecahan sesama anak bangsa jangan terulang lagi pada Pemilu 2024,” tegasnya.

Sementara itu Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam sambutannya secara virtual menyampaikan apresiasi kepada Gema MA yang secara berkesinambungan mendukung upaya dakwah dan dialog kebangsaan sebagai wujud nyata silaturahmi dan terus memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional.

Ketua Umum PAN itu juga mengingatkan agar generasi muda berani mengambil resiko dalam menyelesaikan berbagai tantangan serta mampu menciptakan peluang usaha, baik di pasar domestik maupun global bagi kemajuan umat serta untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera.

Pada kesempatan yang sama Ketua Umum PB Mathla’ul Anwar KH Embay Mulya Syarief mengingatkan pentingnya upaya untuk terus menguatkan persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa.

“Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau serta aneka bahasa dan budaya adalah anugerah yang harus terus dijaga dan dikawal. Jangan sampai terjadi seperti di Afghanistan, negara dengan hamparan wilayah yang luas, bahasa yang sama, dan agama yang sama, namun terus berkonflik yang sampai hari ini sudah memakan ribuan korban jiwa,” katanya.

Rakernas Gema MA itu sendiri dirangkai dengan Dialog Kebangsaan yang menghadirkan Keynote Speaker Kepala Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan yang diwakili Deputi Irfanza Rahmat serta panelis Guru Besar UIN Ar-Raniry Prof Dr Syamsul Rijal dan Guru Besar UIN Syahid Jakarta Prof Dr Ali Munhanif.

Rakernas dengan tema “Generasi Muda Mathla’ul Anwar solid bergerak untuk Indonesia tangguh” itu berlangsung 17-19 Maret 2023 di Tangerang Banten serta diikuti oleh seluruh DPW Provinsi dan DPD Kabupaten/Kota se-Indonesia.

Pada Rakernas tersebut juga diberikan penghargaan kepada DPW dan DPD Gema MA yang yang berprestasi, launching Brigade Gema Mathla’ul Anwar atau Bergema, Workshop “Creative Writing” dengan narsum wartawan senior Aat Surya Safaat, dan penguatan materi Ke-Mathla’ul Anwar-an oleh Sekjen PB Mathla’ul Anwar Dr Jihaduddin, M.Pd.

Kepala UKP RI Bidang Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan melalui Asisten Kepala UKP RI dalam pidatonya mengapresiasi inisiatif Gema MA yang memberikan penganugerahan kepada para pendiri dan tokoh yang dinilai memberikan peranan penting untuk kemajuan Mathla’ul Anwar.

Ia juga mengajak Gema MA khususnya dan Pemuda Indonesia umumnya untuk kembali melahirkan semangat dalam mempelopori persatuan dan kesatuan Indonesia, terutama pasca terjadinya pandemi global COVID-19 agar Indonesia mampu bertahan dan bangkit dari keterpurukan.

Loading

Penulis: Red
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *