Pangkalpinang, Asatu Online – Pemerintah Kota Pangkalpinang gelar rapat koordinasi membahas tentang Program Kerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pangkalpinang dan Pemetaan Program Kerja Pengendalian Inflasi di awal tahun 2023. Bertempat di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Rabu (8/2/2023).
Rakor dipimpin langsung Plt. Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Mie Go yang diikuti pula Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Pangkalpinang, dan seluruh Tim TPID.
Mie Go sebagai Ketua Harian TPID menyampaikan bahwa pertemuan perdana diawal tahun 2023 ini sebagai upaya pemerintah kota guna menjaga stabilisasi laju inflasi di Kota Beribu Senyuman.
Oleh karenanya, kegiatan ini sebagai forum untuk memaparkan berbagai rencana program kegiatan di masing-masing OPD untuk mendukung upaya optimalisasi pengendalian inflasi.
“Mudah-mudahan dengan tim kita yang kuat dapat menjaga inflasi. Saya yakin dan percaya kepada tim kita dari Bank Indonesia (BI), Asisten dan tim TPID lainnya. Mohon dukungannya untuk menjaga inflasi di Pangkalpinang”, ujar Mie Go.
Sementara Ekonom Bank Indonesia Kepulauan Bangka Belitung, Hastomo memaparkan bahwa berdasarkan data rilis Badan Pusat Statistik (BPS) di Januari 2023 inflasi di Pangkalpinang berada pada 4.68 persen (yoy) namun mengalamai deflasi 0.1 persen secara month to month (mtm).
“Komoditas penyumbang deflasi sendiri yakni ikan-ikanan, minyak goreng termasuk ayam ras dan ikan kembung, namun ada beberapa item juga mengalamai inflasi seperti bensin, angkutan udara, rokok keretek filter, bahan bakar rumah tangga, dan juga beras”, paparnya.
Hastomo juga menegaskan agar Tim TPID dapat berfokus kepada program-program pengendalian menyambut bulan Ramadhan dan Idul Fitri pada Maret hingga April mendatang.
Guna menekan peningkatan laju inflasi menyambut hari besar tersebut, Bank Indonesia mengusulkan beberapa program pengendalian diantaranya melakukan peningkatan frekuensi operasi pasar/pasar murah, monitoring pasokan bahan pangan, meningkatkan frekuensi penerbangan dari dan ke Pangkalpinang, melakukan edukasi atau iklan layanan masyarakat terkait belanja bijak, serta optimalisasi Dana Intensif Daerah (DID).
“Ini sudah bulan Februari, dan bulan maret akhir kita memasuki bulan puasa dan idul fitri di bulan berikutnya. Secara historikal memang cukup tinggi untuk angka inflasi. Ini menjadi PR kita bersama dalam upaya pengendalaian inflasi terutama menjelang maret dan april”, jelasnya.