H Farhan Wakil Bupati Kab.Ketapang
Ketapang, Asatu Online – Pemerintah Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat menargetkan pembangunan infrastruktur jalan secara bertahan pada tahun mendatang.
Pasalnya, infrastruktur jalan di Kabupaten Ketapang saat ini sangat memprihatinkan. Banyak jalan – jalan nasional dan jalan provinsi serta jalan kabupaten yang saat ini kondisinya sudah rusak parah.
Hal itu dikatakan oleh H. Farhan selaku Wakil Bupati Kabupaten Ketapang saat ditemui di ruang kerjanya menuturkan, perbaikan infrastruktur jalan menjadi target utama dan dilakukan secara bertahap.
“Namun tidak sekaligus dilakukan pembenahan untuk semua wilayah tentunya melalui tahapan-tahapan dan kita lihat dari seberapa banyak anggaran yang masuk setiap tahunnya, sebab masing-masing wilayah kita bukan satu-satunya daerah yang diperhatikan justru masih banyak juga daerah yang dipikirkan,” katanya, Kamis (24/11/2022).
Ia menambahkan, segala sesuatu membutuhkan proses dan tahapan serta dukungan dari lapisan elemen masyarakat maupun dari semua instansi terkait juga lembaga media sebagai kontrol sosial di lapangan yang perlu adanya kerjasama dalam pelaksanaan pembangunan baik infrastruktur yang seharusnya saling bekerja sama dan berkesinambungan demi untuk membangun kesejahteraan daerah kita tercinta ini.
“Sebab seorang pemimpin juga manusia yang juga memiliki keterbatasan tanpa bantuan semuanya daerah tidak akan berjalan dengan baik, karna pemerintahpun baik seorang pemimpin juga tidak hanya satu yang dipikirkan dan dikerjakan,” jelasnya
Lanjutnya, seperti di tahun ini kita sudah berupaya menganggarkan salah satunya di Jalan nasional tepatnya di Kecamatan Sungai Kelik-Nanga Tayap yang ditangani oleh Kementerian DPUTR Ketapang dan Dinas Perkim-LH Ketapang (KAL-BAR), kemudian bagaimana cara penanganannya, hari ini di tahun 2022 sudah dimulai sepanjang 3,55 kilometer.
“Adapun kendala hambatan sekarang itu dikarenakan cuaca, dengan kondisi curah hujan yang cukup tinggi serta mengakibatkan banjir di lokasi kegiatan tersebut maka terhalang dan terhambat sedikit waktu, namun merasa demikian pekerjaan itu dari masa pelaksanaan hanya sampai bulan Desember,” ujarnya.
Kita berdo’a saja semoga pekerjaan di 3,55 kilometer itu bisa selesai tanpa ada suatu hambatan apapun, ketika pekerjaan itu selesai terjemahannya itu tepatnya di Paya 600 itu tidak ada hambatannya lagi salah satu lokasi yang cukup memprihatinkan.
“Insya Allah apabila tidak ada halangan pada tahun 2023 tahun depan pekerjaan itu akan dilanjutkan kembali, dengan catatan pemerintahkan tentu keterbatasan anggaran, dan kenapa keterbatasan anggaran dikarenakan mengurus seluruh Indonesia jika hanya sekedar satu yang difikirkan untuk Kabupaten Ketapang,” pungkasnya.
Kemudian untuk jalan Ketapang-Kendawangan yang merupakan jalan provinsi dan ditangani oleh provinsi yang juga bertahap juga serta di tahun ini ada pengerjaannya Sampai batas Desa Sungai Jawi Kecamatan Benua Kayong secara kita lihat di tahun ini juga sudah sampai dan terselesaikan, serta ke depannya dengan sambutan Gubernur (KAL-BAR) akan di alokasikan lagi secara bertahap.
“Demikian juga Teluk Batang sampainya ke Simpang Jemayat yang tahun inipun ada pengerjaannya yang juga bertahap, serta di tahun depan akan dilanjutkan kembali, selanjutnya juga jalan Tumbang Titi-Tanjung-Marau-Air Upas-Manis Mata di lima Kecamatan yang sempat dirapatkan dari 5 Kecamatan yang lokasi jalan yang sangat memprihatinkan juga sudah menjadi wacana program tahapan berjalan bagi kita perhatikan, yang itu adalah jalan provinsi yang di tahun ini juga ada pengerjaannya yang masih berjalan sampai saat ini juga bertahap,” tuturnya.
Selanjutnya juga jalan Tumbang Titi-Tanjung-Marau-Air Upas-Manis Mata di lima Kecamatan yang sempat dirapatkan dari 5 Kecamatan yang lokasi jalan yang sangat memprihatinkan juga sudah menjadi wacana program tahapan berjalan bagi kita perhatikan, yang itu adalah jalan provinsi yang di tahun ini juga ada pengerjaannya yang masih berjalan sampai saat ini juga bertahap.
“Lanjut lagi ke Jalan Pelang Batu Tajam yang itu adalah jalan Kabupaten secara Kabupaten akan tetap secara bertahap menangani itu juga, minimal dalam konteks pemeliharaan bersama-sama dengan dibantu melalui CSR perusahaan, dan mengapa kita bekerja seperti itu,” katanya.
Selanjutnya Ia menuturkan, dikarenakan jalan tersebut merupakan beban yang banyak sekali dilewati oleh armada-armadanya dari pihak perusahaan yang kebanyakan melebihi kapasitas beban dari jalan tersebut yang dari 8 hingga 12 ton yang lalu berapa banyak melintasi setiap harinya.
“Apalagi posisi jalannya yang tidak bagus, wilayahnya masih wilayah tanah gambut, ditambah lagi beban kendaraan yang melintas dengan berat dan banyaknya melintasi setiap harinya melewati jalan tersebut maka cara penanganannya bekerja sama dengan perusahaan,” pungkas H.Farhan.