Bentuk Bank Daerah, Komisi II DPRD Babel Dorong Pj Gubernur Lakukan Kajian

  • Bagikan

 PANGKALPINANG – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ranto Sendhu mendorong Penjabat Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin untuk segera melakukan kajian pembentukan bank daerah.

Menurut dia, sudah saatnya Babel memiliki bank daerah sendiri yang akan menjadi kebanggaan masyarakat.

“Untuk membentuk bank daerah sendiri ini dari sisi anggaran bisa diupayakan, lalu untuk SDM (sumber daya manusia-red) kita juga punya. Kita sangat mendukung pembentukan Bank Babel ini,” kata Ranto, Selasa (22/11).

Di usia Provinsi Babel yang ke-22 ini, menurut Ranto, sudah seharusnya Babel mempunyai bank daerah seperti halnya provinsi lain. Tidak lagi nimbrung dengan daerah lain. Hadirnya Bank Babel di era kepemimpinan Pj Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin akan menjadi hasil buah kerja yang akan dikenang selama-lamanya.

“Kita bisa jika saling bahu membahu, why not? Semua bisa dimungkinkan terjadi walaupun masa kerja Pj gubernur sebentar, inilah hasil buah kerjanya. Bila perlu DPRD Babel akan bentuk pansus untuk rencana terbentuknya bank daerah,” ujarnya.

Politisi Partai Demokrat ini juga meminta Pemprov Babel melakukan evaluasi terhadap penyertaan modal di Bank Sumsel Babel. Apakah penyertaan modal itu, sudah banyak memberikan manfaat untuk kepentingan masyarakat, atau sebaliknya.

“Jadi untuk apa kita taruh duit kita di bank situ tapi tidak ada perwakilan di posisi komisaris yang membawa kepentingan Babel. Tentunya komisaris yang ditunjuk ini orang yang berkomitmen,” pungkasnya.

Sebelumnya, dukungan pembentukan bank daerah sendiri, dilontarkan Ketua DPRD Babel Herman Suhadi saat membacakan pidato dalam sidang paripurna istimewa peringatan Hari Jadi ke-22 Babel, Senin (21/11).

Menurut dia, pembentukan bank daerah bisa dilakukan pemerintah provinsi bersama dengan pemerintah kabupaten dan kota.

“Ya suatu saat nanti, dengan kabupaten dan kota di Babel dengan kawan-kawan pengusaha kita perlu buat bank daerah. Pembentukan bank daerah ini harus bersama-sama,” kata Herman.

Menurut Herman pembentukan bank daerah sendiri membutuhkan kesabaran.

“Nantilah, kita bersabar dulu, ada saatnya kita mampu membuat bank daerah yang baru. orang tua dulu pernah berkata, tak kaya oleh emas pembawa, tak gadis oleh kain berselang. Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri,” katanya.(**)

Loading

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *