Agus Satria Penuhi Panggilan KPK

  • Bagikan

Jakarta, Asatu Online – Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda Ke – 94, Jumat 28 Oktober 2022, Agus Satria pemuda asal Kota Bandung Jawa Barat ini selalu menyuarakan Anti Korupsi, “Bener Wani Babad.” jadi siapapun pelaku Korupsi di Indonesia harus di Tangkap dan Penjarakan.

Agus Satria Kabiro Investigasi Manggala Garuda Putih. Hari ini Jumat, 28 Oktober 2022 dirinya mendatangi gedung merah putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk dimintai keterangannya pada Pukul 10.00 WIB, terkait pelaporan Pengadaan Proyek Mesin Parkir Elektronik di Kota Bandung Jawa Barat.

Saat dikonfirmasi awak media Agus mengatakan Saya di panggil untuk dimintai keterangan terkait mesin parkir, “Sekitar satu jam setengah di dalam ruangan.”

Selain itu, saya dihadapkan dengan tiga orang team jajaran Informasi dan Data KPK, dan beberapa pertanyaan dilontarkan KPK, bahkan pertanyaan tersebut harus di jawab, kata Agus.

“Tentunya tentang permasalahan laporan kami terkait mesin parkir Kota Bandung yang menghabiskan dana anggaran mencapai Rp 82 Milyar,” tambah Agus Satria saat menjawab pertanyaan awak media, Jumat 28 Oktober 2022.

Menurutnya, banyak masyarakat yang tergabung dalam organisasi termasuk Manggala Garuda Putih yang tengah menyoroti mesin parkir sejak TA 2016.

Namun, kalah dengan pamor keberhasilan nama besar Walikota, yang seolah – olah semua program berhasil, tuturnya.

Agus memaparkan berdasarkan hasil pengamatan saya, mesin parkirĀ  merk Cale di e-catalog adalah buatan lokal padahal yang sebenarnya itu barang impor dari negara asal Swedia.

“Selain itu mesin merk cale itu tidak ready stock. Artinya kalaupun pihak Dishub Kota Bandung melakukan proses lelang, besar kemungkinan tidak ada Rekanan yang mengikutinya. Ini berakibat pada gagalnya proses lelang mesin parkirĀ dan Dishub Kota Bandung lolos dari sorotan publik sebagai pihak yang gagal melaksanakan tupoksinya.”

Kepada KPK, kami sangat berharap segera melakukan penyelidikan, KPK bisa memulai dari memeriksa mesin parkir itu sendiri untuk memastikan kondisi mesin, baik dari merk sampai sparepart apa sesuai atau tidak.

KPK harus berani memanggil para pihak yang terlibat dalam pengadaan mesin parkir mulai dari Dinas Perhubungan dan Mantan Walikota Bandung untuk di periksa agar permasalahan mesin parkir menjadi terang benderang, serta akan menjaga rasa kepercayaan masyarakat kepada KPK itu sendiri, ucapnya…(*).

Loading

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *