Pontianak, Asatu Online – Untuk meningkatkan pemahaman anak usia sekolah terhadap penggunaan dan pemanfaatan listrik secara aman dan produktif bagi masyarakat, PLN UP3 Pontianak gelar program _PLN Goes to School_ di Sekolah Menengah Kejujuran (SMK) Negeri 4 Pontianak, pada Senin tanggal 17 Oktober 2022.
Menurut Manager PLN UP3 Pontianak, Syaiful Azhari Siregar, kegiatan ini dilaksanakan untuk para siswa agar segala informasi yang diterima dapat disampaikan pada lingkungan masing-masing.
Dijelaskannya, dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi ini banyak informasi yang dapat disampaikan, antara lain ; dampak negatif bermain layang-layang khususnya dengan menggunakan tali kawat disekitar jaringan listrik, berbagai kemudahan layanan kelistrikan lewat aplikasi PLN Mobile, serta keberadaan listrik yang banyak dimanfaatkan untuk peluang usaha, seperti warung kopi, bisnis kuliner, konveksi, dan lain-lain.
“Kami berharap, para siswa yang hadir dapat menjadi penyambung informasi yang positif terkait masalah kelistrikan kepada masyarakat,” kata Syaiful.
Kegiatan yang diikuti oleh 120 siswa prodi kelistrikan ini juga memberikan kesempatan kepada para siswa untuk berdiskusi terkait pelayanan kelistrikan agar mereka lebih memahami berbagai informasi terkait upaya PLN dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Kami juga sampaikan beberapa hal terkait keselamatan ketenagalistrikan seperti jarak aman bangunan dan aktivitas yang dilakukan didekat jaringan listrik, serta berbagai tips penggunaan peralatan elektronik guna meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan listrik di rumah,” imbuh Syaiful.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Pontianak, Rohmadi Suharyanto, mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi dan edukasi ini sangat bermanfaat, khususnya bagi siswa yang dalam sehari-harinya belajar berbagai hal terkait listrik. Siswa jadi lebih memahami bahaya serta fungsi listrik dalam menunjang aktivitas sehari-hari.
“Kami mengapresiasi upaya PLN dalam memberikan edukasi kelistrikan kepada para siswa. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan diberbagai lokasi sekolah lainnya, agar semakin banyak para siswa yang turut peduli terhadap keberadaan listrik,” pungkas Rohmadi.