Jakarta, Asatuonline.id – Kasus investasi bermasalah dengan modus robot trading semakin banyak yang dilaporkan ke Polisi, jika sebelumnya Fahrenheit, DNA Pro, ATG kali ini, LQ Indoensia Lawfirm melaporkan, PT SMI atau Net89 ke Bareskrim Mabes Polri.
Dalam keterangan Persnya, Advokat dan kuasa hukum para korban La Ode Surya Alirman, SH dari LQ Indonesia Law Firm yang datang bersama tim dan salah satu saksi korban mengapresiasi sikap SPKT Bareskrim Polri yang mengakomodir laporan polisi, La Ode mengatakan bahwa masih ada berkas yang diminta polisi tetapi secara keseluruhan bukti transaksi robot trading Net89 sudah diserahkan dengan jumlah korban lebih dari 200 orang dan kerugian kurang lebih Rp 25 Miliar.
Laporan yang teregister di SPKT Bareskrim Mabes Polri dengan Nomor LP/B/0383/VII/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI tgl 15 Juli 2022 akan segera dipercepat mengingat perkara Net 89 sudah cukup lama terjadi.
“Klien kami sudah terlalu banyak di kasih harapan, sehingga dalam laporan ini kami masukan nama-nama yang diduga terlibat aktif dalam pengelolaan Net89 terutama yang selama ini merasa aman-aman saja sudah dimasukkan dalam laporan,” ujar La Ode.
Pengurus PT SMI diduga masih menikmati uang para member, bahkan masih membuat konten Net89 masih aman.
La Ode Surya menyayangkan sikap Pemerintah yang tidak pernah memberikan atensi khusus terhadap kasus-kasus investasi bodong seperti robot trading di Indonesia.
“Pemerintah kita bersikap masa bodoh, korban robot trading banyak tapi justru dicuekin Pemerintah giliran pungli pelabuhan Tanjung Priok, Jokowi langsung telepon Kapolri dalam waktu 24 Jam, 24 Pelaku diamankan”, ini kan aneh kerugian ratusan miliaran rupiah korbannya ribuan kok malah dicuekin, ada apa dengan Pemerintah kita,” ujar La Ode.
Sementara itu, kuasa hukum lainnya Krisna Agung Pratama SH, dari LQ Indonesia Lawfirm mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia yang menjadi korban robot trading untuk segera melapor dan menghubungi Hotline LQ Indonesia Law Firm 0817-489-0999 (LQ Tangerang) dan 0818-0454-4489 (LQ Surabaya).
“Kasus robot trading ini harus dikawal supaya tidak ada lagi yang menjadi korban Tujuannya kan untuk melindungi masyarakat dari Kejahatan Investasi bodong untuk itu masyarakat harus waspada,” pinta Krisna.