Kolong PDAM Tirta Bangka Alami Sedimentasi, Pemkab Bangka Segera Lakukan Pengerukan

  • Bagikan

Bangka, Asatu Online – Sumber air Tirta Bangka PDAM yaitu Kolong atau kolam di Kecamatan Merawang mengalami sedimentasi (pendangkalan) akibat adanya lumpur.

Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur PDAM Tirta Bangka Suhendra, ketika ditemui wartawan, usai melakukan rapat tertutup di kediaman rumah dinas Bupati Bangka dengan pihak ke tiga yang akan melakukan pengerukan, Rabu (8/6).

Ia menjelaskan, berawal yang pertama sumber air di kolong Merawang itu meluap, artinya volume airnya makin hari terus naik dan ketika kami pelajari, penyebab terjadinya sedimentasi (pendangkalan)di kolam sumber air PDAM akibat lumpur. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Bangka akan melakukan pengerukan dengan melibatkan pihak ke tiga,” terang Suhendra.

Ia menambahkan dengan terjadinya pendangkalan kolong sumber air PDAM Tirta Bangka itu, aktivitas suplay air bersih ke warga sempat terhenti.

“Sumber air di kolong Merawang itu meluap dan volume airnya makin hari, terus naik. Setelah kami pelajari, ternyata adanya pendangkalan dan aktivitas suplay air bersih ke warga sempat terhenti, khususnya produksi air untuk Sungailiat itu pompa kami terendam dan sekarang sudah kita angkat dan tidak bisa aktivitas kembali, kecuali satu cabang merawang yang masih menggunakan,” jelasnya.

Lanjutnya, bahwa harus segera dilakukan pengerukan, mengingat saat ini PDAM sudah mengalami gangguan operasional dan di khawatirkan akan mengalami gangguan lebih besar. tentunya kalau tidak segera dikeruk, akan mengakibatkan volume air bisa naik sampai kejalan, kondisi sekarang, volume air tinggi dan pompa air juga tidak bisa berfungsi.

Kedalaman kita itu selama ini kurang lebih 15 meter yang sekarang sekitar 12 meter masih. Volume lumpur naik airpun naik dan kita pelajari dari atas air turun ketika hujan sehingga lumpur makin hari mengendap dan mengakibatkan air ini tidak bisa keluar.

“Akan mengakibatkan satu volume air bisa naik sampai kejalan, kedua kami tidak bisa menggunakan pompa lagi karena sifatnya sentrifugal artinya pompa yang ada di darat, jadi kondisi sekarang volume air tinggi pompa kami juga tidak bisa beraktivitas lagi,” Pungkasnya.

Dikatakannya, Saat ini kulong PDAM Tirta Bangka mengalami sedimentasi lumpur setinggi 3 meter dari kedalaman kolam sebelumnya. Suhendra juga mengatakan pihaknya sudah menyiapkan antisipasi, agar suplay air ke masyarakat pelanggan PDAM, tetap berjalan selama proses pengerukan.

Ketika kegiatan pengerukan dilaksanakan nanti, pihaknya juga dikatakan Direktur PDAM Tirta Bangka Suhendra telah menyiapkan langkah langkah antisipasi agar suplay air ke masyarakat pelanggan PDAM Tirta Bangka tetap berjalan selama proses pengerukan.

“Ketika akan dilakukan proses pengerukan, pihak PDAM sudah menyiapkan sumber air kolong disebelahnya itu dipindahkan, pipa sudah kita siapkan, pompa tinggal kita pindahkan,” tutupnya. (Sari)

Loading

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *