Bupati Bangka Mulkan SH, MH.
Bangka, Asatu Online – Kegiatan Orientasi Kespro dalam Peningkatan Pendidikan Anak Usia Sekolah dan Remaja di Kabupaten Bangka tahun 2022 dibuka langsung oleh Bupati Bangka Mulkan, SH, MH, Kamis (2/6)
Kabid Kesehatan Masyarakat sekaligus ketua panitia pelaksana Hj Aprilliana, SH dalam laporannya mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja baik secara sikap maupun sosial dalam mengenali tumbuh kembang remaja. Agar siswa mampu memberikan konseling kepada teman sebayanya sebagai peer conselor.
“Adapun dasar dari pelaksanaan kegiatan ini adalah undangan kepala dinas kesehatan kabupaten bangka nomor 440/3070/kes/2022 tentang orientasi konselor sebaya dalam peningkatan pendidikan kespro anak sekolah dan remaja tingkat Kabupaten Bangka,” Jelas Aprilliana.
Dikatakannya, untuk peserta dalam kegiatan ini berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, guru SMP/MTS yang ada di Kabupaten Bangka, Pengelola program PKPR Puskesmas, Siswa dan Siswi SMP/MTS yang ada di Kabupaten Bangka.
“Untuk peserta dalam kegiatan ini berjumlah 40 orang dan dilaksanakan selama 1 hari. Adapun untuk anggaran kegiatan ini bersumber dari dana DAK non fisik tahun anggaran 2022,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Bangka Mulkan, SH, MH dalam amanatnya menjelaskan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan agar siswa dan siswi yang ada di Kabupaten Bangka dapat mengetahui manfaat dari menggunakan media sosial, dan kepada para orang tua dapat mengawasi pergaulan para anak usia sekolah yang apabila tidak ada pengawasan dari orang tua maka di khawatirkan akan terjadinya perkawinan usia dini.
“Dari pernikahan anak usia dini ini masih banyak belum adanya kesiapan yang mana hal tersebut, terjadi karena pada awalnya hanya berdasarkan sifat ke egoan dari pada masing-masing pasangan. Titik kerawanan para remaja ini di mulai dari kelas 3 smp (kelas 9) dan ini harus jadi perhatian kita semua,” Jelas Mulkan.
Ia menambahkan, rencananya kedepan Pemkab Bangka akan memberlakukan sekolah tatap muka untuk 5 hari kerja berdasarkan masukan dari semua sekolah dan ini perlu adanya kajian dan harus adanya kesepakatan antara para siswa/siswi dengan orang tua dan mendapatkan dukungan dari orang tua dan para guru di sekolah.
“Kami dari Pemkab Bangka tidak masalah untuk sekolah 5 hari kerja yang penting harus ada telaah dan kajian secara komprehensif dan kualitas dari sekolah kita tidak menurun. Ataupun kita ujicoba khan terlebih dahulu untuk 5 hari kerja ini minimal satu semester,” Ungkapnya. (Sari)