Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) H. Mochtar Mohamad (kanan) dan Gubernur Papua Barat yang juga Ketua LGP Papua Barat Dominggus Mandacan (kiri) saat berjumpa di Manokwari baru-baru ini. (Dok. pribadi)
Manokwari, Asatuonline.id – Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) H. Mochtar Mohamad menyatakan, tahapan Pemilu 2024 akan dimulai 1 Agustus 2022, namun Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil yang kerap disebut-sebut sebagai Capres 2024 sampai saat ini belum mempunyai koalisi parpol yang akan mengusungnya sebagai Capres.
Keterangan tertulis DPP LGP, Kamis (7/4/2022) menyebutkan, pernyataan itu disampaikan Mochtar Mohamad saat makan malam bersama Gubernur Papua Barat yang juga Ketua DPD LGP Papua Barat Dominggus Mandacan di Manokwari pada 5 April 2022.
Pada acara makan malam itu turut hadir beberapa pengurus DPP LGP dan DPD LGP Papua Barat, sementara Gubernur Papua Barat didampingi oleh Sekretaris DPD LGP Papua Barat, dr. Rosaline Irene Rumaseuw.
Mochtar Mohamad ketika itu menjelaskan bahwa Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil perlu menggandeng koalisi parpol agar bisa maju sebagai Capres 2024, dan masing-masing koalisi tentunya harus mempunyai dukungan Presidential Threshold yang mencukupi.
Khusus untuk Prabowo, lanjutnya, Partai Gerindra saat ini mempunyai 78 kursi di Parlemen. Artinya masih perlu 37 kursi lagi dari jumlah 115 kursi sesuai perhitungan Presidential Threshold, dan sampai saat ini Prabowo sendiri belum menyatakan diri untuk maju sebagai Capres.
Sementara itu Anies Baswedan sampai saat ini belum diketahui koalisi parpol pengusungnya yang mendekati partai oposisi, yakni Partai Demokrat 54 kursi dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 50 kursi, dan masih kurang 11 kursi untuk bisa mendapatkan tiket menjadi Capres.
Menurut Mochtar Mohamad, info yang diterimanya menyebutkan, PKS juga siap mengusung kadernya, Salim Assegaf sebagai Capres/Cawapres, sementara Anies lebih besar kansnya untuk maju sebagai Cagub DKI lagi daripada menjadi Capres, dan Ridwan Kamil masih sulit menjadi Capres/Cawapres karena belum jelas koalisi parpol yang akan mengusungnya.
Di sisi lain, sebagian partai politik terkunci di Koalisi Pemerintah Jokowi, dan para Ketua Umum Parpol di Koalisi Pemerintah lemah elektabilitasnya. Begitu juga anggota kabinet yang sudah pasang iklan di billboard, media elektronik, sampai di mesin ATM, termasuk yang diendorse konsultan juga masih lemah elektabilitasnya.
Disebutkan, sampai saat ini partai yang sudah memiliki tiket untuk mengusung Capres /Cawapres hanya PDI Perjuangan dengan 128 kursi dari persyaratan Presidential Threshold sebanyak 115 kursi.
Menurut Mochtar Mohamad, khusus untuk kader yang muncul dari hasil survey dan aspirasi yang berkembang di masyarakat adalah Ganjar Pranowo dan Puan Maharani yang siap diusung PDI Perjuangan untuk maju sebagai Capres/Cawapres 2024..(***)