Pangkalpinang, Asatu Online – Pemerintah Kota Pangkalpinang, mengajak masyarakat untuk menolak isu Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) atau adu domba yang hanya untuk meraih simpati masyarakat.
Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil (Molen) mengatakan, dirinya siap menjaga kerukunan umat beragama terkait adanya isu SARA yang dibuat oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Terlebih saat mendekati masa pemilihan umum pada tahun 2024 mendatang.
“Jangan sampai ada konflik SARA, apalagi kita terpecah karena politik tahun 2024 sudah dekat. Kita harus di jalan yang lurus,” katanya, Jum’at (01/04/2022).
Molen menuturkan, kerukunan umat beragama di Kota Pangkalpinang selama ini sudah terbina dengan sangat baik, dan semua dilandasi oleh toleransi, saling menghargai dan pengertian sesama umat beragama.
Kondisi tersebut menjadi modal besar bagi pemerintah dalam menjalankan roda pemerintah dan melakukan pembangunan di ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Kalau kita bersama pasti bisa, maka dari itu tolong sekali lagi jaga baik-baik. Jangan apa-apa dibawa ke ranah politik. Mari jaga jangan sampai terjadi konflik SARA,” pinta Molen.
Menurut dia, guna menangkis isu SARA seluruh pihak harus bersinergi menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat agar tetap kondusif. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Pangkalpinang terus meningkat dan tentunya harus dipelihara bersama.
Maka dari itu, sudah saatnya para tokoh menahan diri dan memilih diksi yang baik dalam memberikan kritik agar tidak menyinggung masyarakat. Begitu juga para ulama yang harus satu tujuan, jangan ada negatif berpikir serta tidak saling menjelekkan.
“Kami berharap tetap kompak, umat muslim jangan sampai ada kebencian antara kita. Jangan sampai ada iri dengki, curiga dan mencurigai. Kita harus kompak di Pangkalpinang. Lakum dinukum waliyadin, bagimu agamamu bagiku agamaku,” terangnya.
Kendati demikian kata Molen, sebagai kepala daerah dirinya ingin menjadi orang yang amanah. Menjadi seorang wali kota adalah ujian dirinya, dan hal tersebut tidaklah mudah karena semua kebijakan yang dirinya ambil akan dipertanggungjawabkan.
Oleh karenanya dia mengimbau agar masyarakat tak mudah terprovokasi. Ia menyarankan bahwa berdiskusi dan kolaborasi bersama akan lebih baik.
“Urusan saya ke depannya mau jadi Walikota atau apa itu urusan saya dengan Allah. Buat apa saya jadi Walikota kalau membawa mudarat, tidak bermanfaat dan membawa ke neraka untuk masyarakat,” tegas Molen.