Jakarta, Asatuonline.id – Pimpinan DPR Tegaskan Frasa Madrasah Tetap Harus Ada, Kalau Hilang Sama Saja Sengaja Lupakan Jasa Ulama dan Pesantren
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar atau Gus Ami di kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (24/3/2022).
Politisi PKB juga meminta pemerintah tidak mengebiri peran dan jasa ulama serta pesantren. Permintaan Muhaimin itu menyusul beredarnya kabar bahwa frasa madrasah hilang dalam draf RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang disusun oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Padahal, ditegaskan Muhaimin dalam UU Sisdiknas Tahun 2003, aturan tentang satuan pendidikan dasar tertulis gamblang di Pasal 17 Ayat (2).
Muhaimin mengatakan madrasah yang menjadi bagian dari pendidikan pesantren selama ini telah terbukti berhasil mencetak tunas-tunas bangsa yang berakhlak, berbudi pekerti dan memiliki wawasan keagamaan serta kebangsaan yang tidak perlu diragukan lagi. Karena itu, ia meminta frasa madrasah tetap harus ada, tidak bisa dihilangkan begitu saja.
“Apa urgensinya mencoret frasa madrasah? Ada agenda apa di balik pencoretan ini, kalau sebelumnya ada kok sekarang tidak ada? Hal-hal seperti ini jangan dianggap sepele karena ini sama dengan kesengajaan untuk melupakan jasa ulama dan pesantren,” kata Muhaimin dalam keterangannya, Rabu (30/3/2022).
Muhaimin berpandangan UU Sisdiknas jelas memiliki peran signifikan dalam dunia pendidikan di Tanah Air. Namun apabila nantinya frasa madrasah dihilangkan, hal itu bisa berdampak terhadap generasi muda bangsa yang tidak akan lagi mengenal istilah madrasah.
“Kalau istilah madrasah saja tidak dikenal lagi nantinya, apalagi sejarahnya,” tutup Muhaimin.
(Dyt)
Sumber : suara.com