Ketum BPI KPNPA RI Tubagus Rahmad Sukendar (foto : istimewa)
Riau, Pekanbaru, asatuonline.id – Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara & Pengawas Anggaran RI ( BPI KPNPA RI ) Tubagus Rahmad Sukendar menyikapi Anggota Polres Kampar telah memukul tunanetra bernama Chandra (19th) di bagian kepala dekat mata sebelah kiri sebanyak 3 kali ketika terjaring Razia Sat Lantas Polres Kampar dengan tak mengenakan helm untuk ditindak tegas dengan proses hukum dari provam Polda Riau sampai ke meja hijau
Tubagus Rahmad Sukendar menyampaikan sikap arogansi Anggota Personel Polres Kampar yang telah meninju Chandra seorang Tuna Netra sebanyak 3 kali di bagian kepala untuk proses hukum nya agar lanjut sampai ke persidangan , kelakuan Anggota Personel Polres Kampar yang main pukul itu sudah mencoreng nama baik Korps Tribrata dan tidak mencerminkan sebagai Tribrata yang melayani,mengayomi dan melindungi masyarakat , sikap arogansi itu sudah sangat mencederai Program Presisi Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo yang sedang berupaya untuk bagaimana masyarakat tumbuh dan timbul sayang kepada Polri .
Tubagus Rahmad Sukendar yang juga menjadi Ketua Garda Inti Paquron Jalak Banten Nusantara * (PJBN)* mendukung sikap tegas dari Rendi yang telah menolak Perdamaian dimintakan dari Anggota Personel Polres Kampar usai Chandra dan kawannya, Rendy, dipukul serta ditampar di bagian tubuhnya, Sabtu malam.
Ia menegaskan, dirinya akan meneruskan masalah ini sampai ke proses persidangan.
Sebelumnya diberitakan, remaja penyandang tunanetra bernama Chandra (19), diduga ditinju oleh anggota Polres Kampar, Sabtu malam, 26 Februari 2022, di Jalan Ahmad Yani, Bangkinang, Kampar, Riau.
“Chandra yang buta dipukul 3 kali di bagian kepalanya, dekat mata sebelah kiri,” terangnya.
Sedangkan temannya, Rendy (19), juga ditinju sebanyak 6 kali. Perinciannya, 4 kali di kepala sedangkan lainnya di bagian perut dan wajah.
Kronologisnya, kedua remaja ini hendak menjemput barang di Bangkinang menggunakan sepeda motor Yamaha Mio BM 2876 ZAE dari Salo, berjarak sekitar 15 kilometer.
Rendi yang membonceng Chandra, diberhentikan oleh anggota Polres Kampar karena tidak memakai helem di Jalan Ahmad Yani, dekat Pendopo Bupati Kampar.
“Saat kami mau kabur, motor polisi itu tersenggol sama kami dan patah lampu sain-nya. Lalu ia marah dan membenturkan kepala kami (berdua),” ungkap Rendi, Selasa (1/3/2022).
Tidak hanya dibenturkan, Rendi juga mendapat tamparan di wajah kiri dan dibogem pada bagian perut.
“Saya ditampar dan dipukul (tinju) bagian perut dan kepala sebanyak enam kali,” jelasnya.
Chandra yang buta juga tak luput dari amarah polisi yang mengendarai motor dinas Vixion. Ia juga mendapat pukulan 3 kali di bagian kepalanya anggota Polres Kampar.
“Saya dipukul pada pipi bagian kiri. Saya sudah minta ampun masih saja dipukul,” jelasnya..(red)