Kepala Sekolah SMP N 2, Drs. Dedi Budi Sumardi, M.Pd
Cibinong, Asatuonline.id – Dunia pendidikan tentunya sangat penting untuk generasi penerus bangsa dengan situasi pandemi saat ini dengan melakukan pembelajaran tatap muka tetap mematuhi prokes kesehatan.
Dalam masa pendemi SMPN 2 Sukaraja tetap melakukan pembelajaran dengan sistim dua sisi yakni, tatap muka dengan kapasitas 50% dan pembelajaran ekskul masih dilakukan secara daring atau zoom Meting.
Adapun kegiatan yang tidak terputus seperti kegiatan lingkungan hidup yang kita kerjasamakan dengan DLH Kabupaten/Kota Bogor dan pihak pihak terkait.
“Pelaksanaan khususnya di masa pandemi saat ini Alhamdulillah, SMPN 2 Sukaraja Baypas, Kandangroda, Sentul. Kec. Sukaraja, Kab. Bogor, Jawa Barat dengan melihat dari peraturan PPKM melakukan PTM dengan sistem pembelajaran terbatas dengan dua sisi yaitu 50% untuk dilaksanakan pembelajaran tatap muka,” ujar Drs. Dedi Budi Sumardi, M.Pd. Kepada rekan awak media, Rabu, (23/2/22).
Dijelaskan kembali, kegiatan yang kami khususkan di masa PPKM ini adalah zoom darling, eskul (ekstra kurikuler) dan kegiatan – kegiatan mendukung lainya hanya beberapa saja yang jadi prioritas.
Untuk itu dilaksanakan secara daring hal-hal, dilaksanakan secara tatap muka. Ada program banyak khusus melakukan kegiatan yang positif khususnya di lingkungan hidup Adiwiyata. Untuk pelaksanaan Adiwiyata,harus ada kerjasama dengan DLH (Dinas lingkungan hidup). Pihak-pihak terkait baik di lingkungan terutama Kabupaten/Kota di Bogor.
SMPN 2 Sukaraja, Cibinong, Jawa Barat mendapatkan bantuan satu bus dari Summarecon, bantuan yang diberikan oleh Sumarecon untuk sekolah. Sekolahan kami tidak mengandalkan dari APBD. Satu bus kapasitas untuk 40 siswa.
“SMPN 2 Sukaraja, melakukan kegiatan selama pandemi terutama di kegiatan lomba-lomba, yang mengarah untuk memudahkan menerapkan untuk daring,” jelas Kepsek.
Lanjutnya, Siswa-Siswi SMPN 2 memiliki segudang prestasi yang mengukir di kanca tingkat Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten, yaitu lomba Pasanggiri dari Sundanya itu daerah Jawa Barat.
“Ada juga puisi-puisi, nyanyi, dan lomba pidato serta menggunakan bahasa-bahasa daerah dan juga dengan lomba – lomba, ilmiah melalui tulisan, dan siswa-siswi juga membuat kimia karya ilmiah hasil karya siswa-siswi dan ada juga yang membuat sabun, seperti membuat sabun dari ampas kopi,” tutup Dedi…(Why)