Fahrudin Mus, Berharap Adanya Perhatian Khusus Dari Presiden RI

  • Bagikan

Fabrudin Mus Pensiunan Kepala SD Percontohan Kebon Kosong Kemayoran Jakarta Pusat (Foto : Istimewa)

Jakarta, Asatuonline.id – Pensiunan Kepala SD berusia 73 tahun itu menggantungkan harapan  di balik jas hujan plastik dan masker yang ia asong atau dijajakan di sekitaran halte bus, di depan Kantor Walikota Jakarta Timur.

Pak Mus. Demikian lelaki paruh baya bernama Fahrudin Mus itu biasa disapa. Kala itu ia kenakan pakaian lusuh. Padahal dirinya adalah seorang pensiunan Kepala SD Percontohan Kebon Kosong Kemayoran Jakarta Pusat.

Dengan suara lirih pria kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat,  bercerita tentang kehidupan yang selama ini dialaminya. Apalagi di tengah Pandemi Covid -19 ini, ia serasa sulit dalam mengais rejeki.

“Pasang surut penghasilan tak sesuai dengan segala upaya dan tenaga yang dikerjakan,” ungkap Mus kepada Asatu Online, Kamis, (14/9/21).

Namun, semangat hidupnya patut diapresiasikan, khususnya untuk kaum milenial.

“Tetaplah berjuang dan capailah cita – cita dan jangan patah arang ketika maksud dan tujuan yang belum tercapai,” pesan pensiunan Kepsek SD itu.

Di balik semangatnya itu, Pak Mus menuturkan permasalahan yang dihadapinya.

Ia menuturkan bangunan rumah berukuran 73,5 meter tempatnya tinggal, akan tergusur terkait adanya Gugatan Perdata Nomor : 02/PDT.G/2020/PN.JKT.TIM, bersama 188 KK di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

Karenanya Fahrudin Mus berharap kepada Bapak Presiden RI. Ir. H. Djoko Widodo. Agar dapat memperhatikan wong cilik seperti sosok pejuang pahlawan tanpa jasa yang menempati rumah yang akan tergusur agar mendapatkan uang kerohiman sebesar Rp.700.000/m2.

“Harapannya agar uang kerohiman tersebut dapat bisa membeli rumah kembali untuk tempat tinggal bersama keluarga,” tuturnya.

Ia menambahkan dirinya juga masih memikirkan beberapa warga yang terdampak eksekusi di Jalan Perjuangan Dua Gang Gotong Royong Tiga, Rt 14/Rw 04 (Samping Kantor Wali Kota Jakarta Timur) Kelurahan Penggilingan Kecamatan Cakung Jakarta Timur.

“Yang berada dibawah naungannya berjumlah Dua Puluh Tiga Kepala Keluarga tersebut yang saat ini belum mendapatkan uang kerohiman walaupun sudah dijanjikan tapi tidak diberikan dari pihak penggugat dan kami masih menunggunya.” Imbuhnya lirih ..(Wahyu).

Loading

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *