Serang, Asatuonline.id-Pemerintahan Desa (Pemdes) Pasirbuyut Kecamatan Jawilan Kabupaten Serang terpaksa mengosongkan kantornya. Hal itu dilakukan lantaran bangunan tersebut terancam roboh.
Bangunan kantor desa itu sudah berusia belasan tahun, sehingga struktur bangunan banyak yang keropos dan tidak layak di pakai lagi.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dengan kondisi bangunan lapuk itu, Pemerintahan Desa Pasirbuyut menyewa sebidang rumah milik warga yang kemudian dijadikan kantor desa sementara.
“Bangunan sudah lapuk, kami mengantisipasi jangan sampai bangunan roboh dan memakan korban, untuk sementara pelayanan dialihkan ke rumah kontrakan menggunakan dana talangan dari kepala desa,” ujar salah seorang perangkat desa (Perades) saat ditemui dikantornya, Senin (05/04/2021).
Pihaknya mengaku, meski sudah ada kantor sementara, tiga bulan belakangan pelayanan ke masyarakat kurang optimal, sebab rumah yang mereka tempati untuk berkantor kurang memadai.
Misalnya ketika Sosialisasi Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya (SANDES) beberapa waktu lalu, pihaknya meminjam ruang kelas sekolah.
“Kami pinjam ruang kelas SDN Pasirbuyut untuk kegiatan rapat, bahkan untuk pengadaan Sekret Panitia Pemilihan Desa pun saat ini sama mengontrak di rumah warga” timpalnya.
Mereka pun berharap bangunan tersebut bisa segera dibangun agar pelayanan dapat optimal kembali.
Diketahui, seharusnya bangunan ini sudah masuk progres Pemkab Serang tahun 2020 akan dibangun. Akan tetapi karena terdampak Covid-19 pembangunan tersebut terpaksa ditunda.
Penambah informasi, beberapa bulan lalu kantor desa Carenang Udik kecamatan Kopo kabupaten Serang pun dilaporkan ambruk. Penyebabnya karena bangunan sudah lapuk. Beruntung peristiwa tersebut tidak memakan korban jiwa. (Dyt)